Lima Kegagalan Jero Wacik Sebagai Menteri ESDM

Written By Luthfie fadhillah on Rabu, 26 Desember 2012 | 21.52


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku masih ada lima kegagalan dalam menjalankan programnya sebagai Menteri ESDM. Mayoritas tentang bahan bakar minyak (BBM).


"Saya mengaku masih ada program yang belum berhasil saya laksanakan selama menjadi Menteri ESDM. Tapi ini akan terus ditingkatkan di 2013 mendatang," kata Jero saat konferensi pers Kinerja ESDM Satu Tahun di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Rabu (26/12/2012).


Menurut Jero, kebanyakan program yang belum berhasil dilaksanakan ini memang terkait dengan BBM, baik masalah produksi hingga distribusi.


Pertama, konversi penggunaan BBM ke bahan bakar gas (BBG) untuk kendaraan bermotor. Rencana itu belum terlaksana karena anggaran untuk BBG belum disetujui oleh Kementerian Keuangan dalam APBN Perubahan 2012.


Dalam APBN-P 2012 telah dialokasikan dana program konversi bahan bakar minyak ke BBG sebesar Rp 1,8 triliun. Dana tersebut direncanakan untuk pembangunan 33 SPBG dan pengadaan 14 ribu konverter kit.


Saat ini proses pengadaan tersebut masih tender. Tahun depan akan melibatkan pihak swasta untuk pengadaannya. Kedua, penghematan BBM.


Saat ini, kuota BBM Bersubsidi untuk tahun 2012 sebesar 44,04 juta KL telah jebol dan terpaksa harus menambah kuota BBM sebesar 1,23 juta KL. "Saya memang mengakui bahwa sulit sekali masyarakat untuk menghemat BBM," tambahnya.


Selain itu, pelarangan mobil dinas pemerintah untuk memakai BBM bersubsidi juga sudah mulai berhasil. Meski masih ada yang membandel dan masih memakai BBM Bersubsidi tersebut. Ketiga, masih adanya penyelundupan BBM.


Masyarakat dengan tega membeli BBM seharga Rp 4.500 per liter dan dijual seharga Rp 10.000 per liter. Untuk mengantisipasi ini, pemerintah akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. "Saya mohon pengertian dari masyarakat. Ini memang sulit untuk menangkap penyelundup," tambahnya.


Keempat, renegoisasi kontrak tambang. Hingga saat ini belum ada keputusan dari Ketua Tim Renegosiasi yaitu Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.


Namun untuk masalah teknis renegosiasi tersebut sedang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Mineral Batubara, namun saat ini belum ada keputusan pada level ketua renegosiasi kontrak.


Sampai saat ini, baru 14 perusahaan yang sudah mau mengadakan renegoisasi kontrak dengan pemerintah Indonesia. Pada pertengahan Januari 2013 mendatang, kesepakatan renegoisasi tahap pertama akan ditandatangani.


"Kita sudah banyak melakukan renegoisasi. Yang sudah berhasil 14 (perusahaan). Mereka sudah oke," tambahnya.


Sementara untuk lainnya, saat ini masih terus berjalan dan masih ada perusahaan yang alot dalam renegoisasi kontrak. Kelima, produksi (lifting) minyak.


Pemerintah sebenarnya hingga saat ini menargetkan produksi minyak mencapai 930.000 barel per hari. Namun ternyata pemerintah hanya mampu memproduksi 860.000 barel minyak per hari.












Anda sedang membaca artikel tentang

Lima Kegagalan Jero Wacik Sebagai Menteri ESDM

Dengan url

http://automotivecyberspaces.blogspot.com/2012/12/lima-kegagalan-jero-wacik-sebagai.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Lima Kegagalan Jero Wacik Sebagai Menteri ESDM

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Lima Kegagalan Jero Wacik Sebagai Menteri ESDM

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger