Isu Kenaikan Harga Daging Meresahkan Pedagang
Penulis : Fransiskus Pati | Jumat, 8 Februari 2013 | 21:29 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Harga daging sapi di DKI Jakarta yang mencapai Rp 90.000 per kg menjadi pukulan berat bagi pedagang dan konsumen. Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya isu bahwa harga daging akan naik pada satu atau dua hari ke depan. Isu tersebut meresahkan para pedagang.
Tempat penjualan daging di Pasar Kebayoran Lama dan Pasar Mayestik, Jumat (8/2/2013), terlihat sepi dari kunjungan pembeli. Beberapa tempat penjualan daging tampak kosong.
Zainlani (32), pedagang di Pasar Kebayoran Lama mengatakan, ada informasi yang berkembangan di kalangan pedagang bahwa harga daging akan naik. "Kami mendapat informasi bahwa pemilik sapi di beberapa tempat penjagalan akan menaikkan harga daging pada satu atau dua hari ke depan. Besarnya kenaikan belum kami ketahui," kata Zainlani.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga, Zainlani mengurangi kuota daging yang dijual. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan daging dan memanfaatkan kenaikan harga sebagai kesempatan untuk mendapatkan sedikit keuntungan
Zainlani hanya menyiapkan 30 kg daging atau berkurang 70 persen dari kuota yang biasa, yaitu 100 kg. "Jika kenaikan harga dalam jumlah besar maka saya tidak bisa lagi berjualan karena modal saya terbatas. Kenaikan harga berpotensi mematikan usaha saya," tuturnya.
Isu kenaikan tersebut juga disampaikan Asep, pedagang daging di Pasar Mayestik. Menurut dia, banyak pedagang tidak bisa berbuat banyak. "Kami sudah menyampaikan keluhan kami ke pemerintah tetapi tidak ada tanggapan," ungkapnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Isu Kenaikan Harga Daging Meresahkan Pedagang
Dengan url
http://automotivecyberspaces.blogspot.com/2013/02/isu-kenaikan-harga-daging-meresahkan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Isu Kenaikan Harga Daging Meresahkan Pedagang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Isu Kenaikan Harga Daging Meresahkan Pedagang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar