JAKARTA, Kompas.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku sangat prihatin melihat nasib para mantan atlet nasional. Karena itu, dia meminta semua perusahaan milik negara turut aktif memperhatikan nasib para atlet nasional, termasuk yang sudah berprestasi mengharumkan nama bangsa.
"BUMN kalau bisa jangan hanya mengejar untung, tetapi juga harus memperhatikan lingkungan sekitar, termasuk mantan atlet," kata Dahlan, saat memberikan sambutan pada acara Penyerahan Bantuan PT Jasa Marga kepada 15 mantan Atlet Nasional, di Gedung KONI, Jakarta, Senin (4/3/2013).
Pada kesempatan itu Dahlan, disaksikan Ketua Umum KONI Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman, dan Dirut Jasa Marga Adityawarman, menyerahkan penghargaan berupa uang tunai sebesar Rp 50 juta per orang, kepada 15 atlet yang pernah berprestasi mengharumkan nama bangsa, baik di kancah nasional maupun di tingkat internasional.
Menurut Dahlan, semakin menguatnya perekonomian Indonesia seharusnya tidak ada lagi alasan tidak memperhatikan kesejahteraan para olahragawan dan mantan olahragawan nasional.
Ia menambahkan, pendapatan per kapita penduduk Indonesia sudah jauh meningkat dari sekitar 800-900 dollar AS per tahun sekitar akhir tahun 90-an, sekarang sudah mencapai 3.800 dollar AS per tahun. APBN Indonesia juga saat ini melesat mencapai Rp 1.500 triliun.
"APBN sudah meningkat tajam, jumlah kelas menengah di Indonesia semakin bertambah. Jadi sudah seharusnya jasa dan tugas para atlet dan mantan atlet jangan sampai dilupakan," tegasnya.
Ia memberikan gambaran, bahwa nasib mantan atlet umumnya banyak yang mengenaskan dalam kondisi miskin.
Atlet Perahu Naga Leli Harini (35 tahun), yang banyak menyumbangkan medali di tingkat internasional, nasibnya prihatin hanya sebagai tukang cuci pakaian, dan suaminya bekerja kebun. Atlet asal Jambi ini juga sedang membutuhkan dana untuk membiayai pengobatan anaknya berusia 2 tahun yang sedang sakit.
Sementara itu, Dirut Jasa Marga Adityawarman mengatakan terharu atas ide pemberian penghargaan tersebut.
"Ide Pak Dahlan, agar perusahaan berkontribusi terhadap lingkungan pantas dihargai. Di tahun-tahun mendatang program ini akan kita perluas," ujarnya.
Sementara itu Ketua Umum KONI Tono Suratman, mengatakan ide pemberian sumbangan kepada mantan atlet ini patut diteladani.
"Ini menjadi catatan bagi KONI untuk lebih menggali potensi-potensi penggalangan dana bagi mantan atlet nasional yang sudah berjuang demi bangsa dan negara," ujar Tono.
Berikut nama 15 atlet penerima bantuan uang Rp50 juta per orang, Leni Harini (35) atlet perahu naga, Totok Hardiyanto (49) atlet tenis meja, Suharto (61) altet balap sepeda, Jumain (57) atlet dayung, Jimmy Sinantan (57), R. Sudaryanto (53) atlet balap sepeda, Marina segedi (49) atlet pencak silat.
Selanjutnya, Samuel Elia Huwae (47) atlet atletik, Hapsani (52) atlet lari estafet 4X100 meter, Wimpi Wungow (49) atlet binaraga, Enceng Durachman (59) atlet balap sepeda, Aming Priatna (68) atlet balapa sepeda, Moch Yusuf (47) atlet balap sepeda, Nico Tomas (47) petinju kelas layang terbang, dan Abdul Rojak (45) atlet taekwondo.
Editor :
Aloysius Gonsaga Angi Ebo
Anda sedang membaca artikel tentang
Jangan Hanya Kejar Untung! BUMN Juga Harus Perhatikan Nasib Atlet
Dengan url
http://automotivecyberspaces.blogspot.com/2013/03/jangan-hanya-kejar-untung-bumn-juga.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jangan Hanya Kejar Untung! BUMN Juga Harus Perhatikan Nasib Atlet
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jangan Hanya Kejar Untung! BUMN Juga Harus Perhatikan Nasib Atlet
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar