Kasus Lapas Lebih Penting dari Isu Kudeta

Written By Luthfie fadhillah on Minggu, 24 Maret 2013 | 21.01


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Program Imparsial, Al Araf, menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya memberikan perhatian serius pada kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Karena, perhatian tersebut hingga kini belum terlihat.


"Ini kasus kejahatan luar biasa. Bayangkan, orang yang di dalam penjara yang terlindungi saja bisa dibunuh, bagaimana masyarakat umum yang tanpa perlindungan bisa merasa aman," kata Al Araf dalam konferensi pers di Kantor Imparsial, Jakarta, Minggu (24/3/2013).


Al Araf mengatakan, rasa aman merupakan unsur fundamental yang harus dijamin oleh negara bagi warganya. Karena itu, presiden seharusnya sudah memberikan perhatian lebih pada kasus penyerangan lapas dibandingkan urusan internal partai dan isu kudeta.


"Kami berharap presiden tidak sibuk dengan urusan isu kudeta dan internal partai (Demokrat)," kata Al Araf.


Menurut Al Araf, rasa aman adalah unsur yang membentuk dan menyatukan negara. Ketika warga tidak lagi merasa aman dalam kehidupan bermasyarakat, maka sudah seharusnya negara yang diwakili presiden bisa menunjukkan perhatian serius. Alih-alih memerhatikan perhatian pada kepentingan masyarakat umum, dalam pandangan Al Araf, presiden justru lebih mengedepankan isu kudeta dan masalah Partai Demokrat yang sifatnya lebih personal dan kelompok.


"Karena itu kami sangat mengecam sikap saat ini. Seharusnya presiden segera menyatakan sikap," kecam Al Araf.


Ia juga menilai dalih bahwa serangan dilakukan kelompok teroris atau kelompok preman khusus dinilainya terlalu mengada-ada. Sangat kecil korelasi antara lapas, empat korban penyerangan dengan terorisme atau preman dalam penilaian Al Araf. Ia justru menilai korelasi yang lebih dekat adalah kasus yang mengantar keempat korban ke lapas, yakni pembunuhan seorang anggota TNI di Hugo's Cafe, Yogyakarta.


"Harus ada motivasi yang terkait dengan peristiwa teroris, kecil sekali kemungkinan itu, hampir tidak ada korelasi antara korban dengan teroris atau preman," kata Al Araf.


Sebagaimana diberitakan sebelumnya, empat orang tewas dalam peristiwa penyerangan di Lapas Cebongan pada Sabtu (23/3/2013) dini hari. Mereka adalah Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait. Mereka diketahui sebagai tahanan Polda DIY dalam kasus pembunuhan anggota TNI di Hugo's Cafe Maguwoharjo, Sleman, pada Selasa (19/3/2013) malam.


Berita terkait, baca :


PENYERANGAN LAPAS DI SLEMAN






Editor :


Hertanto Soebijoto









Anda sedang membaca artikel tentang

Kasus Lapas Lebih Penting dari Isu Kudeta

Dengan url

http://automotivecyberspaces.blogspot.com/2013/03/kasus-lapas-lebih-penting-dari-isu.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kasus Lapas Lebih Penting dari Isu Kudeta

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kasus Lapas Lebih Penting dari Isu Kudeta

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger