JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi perampokan bisa menimpa siapa saja, termasuk wartawan yang sehari-hari biasa merekam berbagai aksi kejahatan. Hal itu yang menimpa Ade Rahmayanti (27), wartawan harian Lampu Hijau. Beruntung, ia sukses menghalau dua orang pelaku yang ingin menggasak Honda Vario B 6322 EKI miliknya.
Ade menuturkan, insiden tersebut terjadi di area parkir Politeknik Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Sabtu (2/3/2013) pukul 17.30 WIB. Saat itu, ia dan dua orang keponakannya yang masih berumur 7 dan 9 tahun tengah olahraga lari sore di area Politeknik UI tersebut.
"Baru 15 menit lari muter-muter situ, pas saya lihat, ada dua orang di motor saya. Satu sudah naik motor saya, satu lagi di motornya," ujar Ade kepada wartawan, Minggu (3/3/2013) sore.
Kecurigaan Ade kian besar lantaran helm full face-nya telah berpindah ke motor pelaku. Tanpa basa-basi, Ade bersama dua orang keponakannya menghampiri dan menanyakan keberadaan pelaku di motornya. Namun, salah seorang pelaku yang telah duduk di motornya pun justru menyapa Ade tanpa rasa takut.
"Dia bilang, capek kak larinya? Saya langsung ngomong, mau lu apain motor gua, sambil saya ambil helm saya di motornya dia," lanjut Ade.
Ade mengaku dirinya sempat ingin teriak dan meminta tolong kepada warga sekitar. Namun, Ade langsung teringat pada rentetan peristiwa perampokan yang diliputnya di Jakarta Timur, beberapa waktu lalu, dimana korban malah dilukai karena memergoki pelaku dan berteriak. Ia pun urung berteriak dan memilih diam melihat pelaku.
Pelaku yang duduk di motornya pun langsung pindah ke motor rekannya dan melarikan diri ke arah luar area Politeknik UI. Beruntung, pelaku tidak melukainya. Namun, sambil melarikan diri, pelaku yang dibonceng sempat menunjuk-nunjuk Ade sambil mengancam dengan bahasa daerah.
"Yang duduk di motor saya ciri-cirinya berambut cepak dan tinggi. Yang satu lagi rada gemuk, tinggi. Nomor Polisi motornya nggak kelihatan jelas, soalnya ditutupi fiber," lanjut Ade.
Setelah kedua pelaku pergi, Ade pun memeriksa motor yang digunakan sehari-hari untuk meliput peristiwa tersebut. Ternyata, lubang kuncinya telah dalam keadaan rusak seperti usai dipaksa menggunakan kunci letter T. Kondisi motornya juga sudah dalam keadaan siap dihidupkan.
Ade mengaku sangat takut karena insiden itu baru dialaminya pertama kali seumur hidupnya. Ia pun berpesan bagi masyarakat umum agar selalu mengantisipasi aksi kejahatan dengan mengunci ganda kendaraan. Namun, jika aksi kejahatan telah di depan mata, usahakan tetap tenang dan memikirkan upaya yang tak membahayakan diri.
Anda sedang membaca artikel tentang
Wartawan Kriminal Nyaris Dirampok
Dengan url
http://automotivecyberspaces.blogspot.com/2013/03/wartawan-kriminal-nyaris-dirampok.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Wartawan Kriminal Nyaris Dirampok
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Wartawan Kriminal Nyaris Dirampok
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar