JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ketika mengikuti pemilihan kepala daerah DKI pada 2012, ia tidak berambisi mendapatkan posisi dan menolak politik uang.
Dengan prinsip itu, menurut Basuki, ia bisa menghadapi apa pun yang terjadi sebagai orang yang independen sehingga bisa tetap bersyukur saat kalah, dan ketika menang, bisa memimpin tanpa terbebani utang budi yang bisa membuatnya menjadi alat kepentingan.
"Rahasiannya? Kamu enggak pernah ambisi mau dapatkan posisi. Jadi itu rahasianya. Enggak terpilih pun bersukur. Jadi kalau saya terpilih, saya akan habis-habisan buat rakyat gitu lho. Jadi kamu enggak bisa diperas orang," kata Basuki, saat ditemui dalam acara bedah buku "Serdadu Jakarta Baru" di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (21/7/2013).
"Misalnya orang partai saya dateng lalu mengatakan, 'Jika Bapak enggak mau kasih kita uang, bagaimana kita mau nempel-nempelin stiker Bapak?' Ya saya akan bilang, 'Ya enggak usah nempel.' Misalnya orang mau minta uang pulsa lima ribu rupiah, lima puluh ribu rupiah, ya enggak saya kasih. (Jika mereka bilang), 'Kalau gitu kita enggak mau pilih kamu', ya enggak usah milih" lanjutnya.
Menurut Basuki, ketika seseorang ingin menjadi pemimpin, ia sebetulnya melamar pekerjaan kepada masyarakat untuk bekerja bersama-sama. Dengan begitu, lanjutnya, masyarakatlah yang memutuskan orang seperti apa yang ingin mereka terima.
"Kita saling membutuhkan kan. Saya cuma ngelamar kerja sama Anda. Sehingga kalau kamu enggak mau, ya sudah. Saya ngelamar kerja sama orang lain," tandas Basuki.
Editor : Tjatur Wiharyo
Anda sedang membaca artikel tentang
Basuki Ungkap Rahasia Menangi Pilkada 2012
Dengan url
http://automotivecyberspaces.blogspot.com/2013/07/basuki-ungkap-rahasia-menangi-pilkada.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Basuki Ungkap Rahasia Menangi Pilkada 2012
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Basuki Ungkap Rahasia Menangi Pilkada 2012
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar