JAKARTA, KOMPAS.com - Sepasang anak kembar berusia 13 tahun, Dina Lestari dan Diki Wahyudi, putus sekolah SMP sejak dua tahun terakhir di Kemandoran, Jakarta Selatan.
Nyonya Rosidah (41) ibu dari pasangan kembar tersebut hanya menjadi buruh cuci, mengaku tidak sanggup membiayai kedua anaknya.
"Saya cuma kerja serabutan. Sudah pisah dengan suami. Anak paling tua putus sekolah dan membantu eyangnya jualan ikan di Jepara. Sekarang si kembar sudah dua tahun putus sekolah. Mereka masih pingin sekolah. Saya tidak tahu harus cari bantuan di mana," kata Rosidah, Minggu (25/8/2013).
Warga RT 08 RW 04 Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu menerangkan, kedua anak kembar tersebut sempat mengikuti masa orientasi sekolah di SMP Al Ikhlas sebuah sekolah swasta.
Mereka mendapat keringanan mencicil dua kali biaya masuk sekolah yang besarnya Rp 1 juta. Namun, untuk keperluan perlengkapan sekolah dan biaya sehari-hari, Rosidah sudah tidak mampu mencukupi keperluan dua anak kembarnya.
Setiap hari dia hanya mendapat upah sebagai buruh cuci Rp 25.000 di lingkungan tempat tinggalnya. Saat ini Dina dan Diki juga ikut bekerja serabutan menjaga rental play station di dekat rumah mereka.
Rosidah berharap kedua anaknya bisa melanjutkan sekolah setidaknya tamat SMP. Ramli, seorang tokoh masyarakat di Jalan Pulo Mawar mengakui, banyak warga di sekitar tempat tinggal Rosidah di Jalan Pulo Mawar I, berpenghasilan rendah. (Iwan Santosa)
Editor : BNJ
Anda sedang membaca artikel tentang
Si Kembar Anak Buruh Cuci, Akhirnya Putus Sekolah
Dengan url
http://automotivecyberspaces.blogspot.com/2013/08/si-kembar-anak-buruh-cuci-akhirnya.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Si Kembar Anak Buruh Cuci, Akhirnya Putus Sekolah
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Si Kembar Anak Buruh Cuci, Akhirnya Putus Sekolah
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar