Tangerang - Kesedihan begitu terasa di ruang Krematorium Oasis Lestari di kawasan Jatake, Tangerang, Banten saat peti jenazah Kris Biantoro diturunkan dari mobil jenazah yang membawa almarhum dari kediaman hingga ke krematorium, Kamis (15/8).
Diakui Arto (anak kedua Kris Biantoro), dirinya sempat sedih melihat ayah yang selama ini mendampinginya harus dimasukan keruang oven untuk dikremasi.
"Aku, ibu dan kakakku Arto sempat syok melihat peti bapak dimasukkan ke ruang oven. Sedih karena selama ini aku belum pernah melihat proses kremasi. Aku sempat berpikir bila dikremasi kemana nanti kita akan nyekarnya (ziarah)," ungkap Arto.
Lebih lanjut diungkapkan Arto bahwa keikhlasan keluarga melihat kepergian almarhum karena mantan presenter era 70-an itu punya keinginan yang teguh untuk memikirkan negara dan keluarganya.
"Dulu kita sempat cemburu sama bapak, karena setiap kita ada acara pasti bapak selalu menomorduakan. Beliau lebih mencintai negaranya ketimbang kami sebagai keluarga. Tapi dari situ kita rasakan sekarang, bahwa kecintaan bapak sama negaranya menimbulkan rasa nasionalisme bagi kita anak-anaknya yang juga bangga menjadi rakyat Indonesia," tandas Arto.
Arto sendiri mewakili keluarga memohon maaf bila selama hidupnya, almarhum punya kesalahan dan kehilafan.
"Saya mewakili keluarga besar memohonkan maaf atas kesalahan yang mungkin pernah bapak perbuat selama hidup. Yang jelas kami sudah mengikhlaskan kepergian bapak. Tugas kami sekarang adalah merawat ibu," tutur Arto.
Anda sedang membaca artikel tentang
Tangis Haru Istri dan Anak Saat Kris Biantoro Dikremasi
Dengan url
http://automotivecyberspaces.blogspot.com/2013/08/tangis-haru-istri-dan-anak-saat-kris.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tangis Haru Istri dan Anak Saat Kris Biantoro Dikremasi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tangis Haru Istri dan Anak Saat Kris Biantoro Dikremasi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar