JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, polemik yang terjadi terkait rencana perubahan nama Jalan Medan Merdeka sangat tidak penting. Dia berharap agar polemik dan perdebatan mengenai hal itu segera diakhiri karena masih lebih banyak masalah yang penting untuk diurus di Jakarta.
"Mending kita berpikir yang lebih besar, ke hal yang lebih berguna dari pada mendiskusikan nama jalan," ujarnya ketika ditemui Kompas.com, Selasa (3/9/2013).
Menurutnya, ada banyak permasalahan yang menumpuk di Jakarta. Jadi alangkah lebih baik permasalahan tersebut diselesaikan terlebih dahulu. Dengan begitu, akan ada manfaat yang memang akan dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Tiga hingga empat tahun lagi kita makin melarat atau tidak. Mau bangun apa, air bersih di Jakarta masih sulit," ucapnya.
Gubernur DKI Joko Widodo mengakui dirinya adalah pihak yang pertama mengusulkan perubahan nama Jalan Medan Merdeka. Menurutnya, Jalan Medan Merdeka Utara dan Jalan Merdeka Selatan diubah menjadi Jalan Soekarno dan Jalan Muhammad Hatta agar jasa kedua tokoh itu dapat dikenang.
Sementara itu, soal penamaan Jalan Soeharto sebagai pengganti Jalan Medan Merdeka Barat dan Jalan Ali Sadikin sebagai pengganti Jalan Medan Merdeka Timur, Jokowi mengakui bahwa masih ada perdebatan di masyarakat.
Ia berharap, Panitia 17 yang dianggotai sejarawan Anhar Gonggong, mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, Ketua DPD RI Irman Gusman, politisi Partai Gerindra Permadi, pengusaha Mooryati Soedibyo, dan lainnya itu segera menyerahkan usulan perubahan nama jalan kepada Presiden agar disahkan.
Editor : Eko Hendrawan Sofyan
Anda sedang membaca artikel tentang
Pengamat: Ada yang Lebih Penting daripada Ribut soal Nama Jalan
Dengan url
http://automotivecyberspaces.blogspot.com/2013/09/pengamat-ada-yang-lebih-penting.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pengamat: Ada yang Lebih Penting daripada Ribut soal Nama Jalan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pengamat: Ada yang Lebih Penting daripada Ribut soal Nama Jalan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar