Jakarta - Ali (Satoshi dalam versi Jepang), sang pelatih Pokemon kembali bertualang, dan kali ini untuk pertama kalinya hadir di layar lebar Blitz Megaplex Indonesia. Bersama Pokemon setianya, Pikachu, dan dua pelatih Pokemon lainnya, Iris dan Cilan, Ali bertualang dalam film Pokemon ke-16, ‘Pokemon The Movie: Genesect and The Legend Awakened.'
Genesect menjadi sorotan utama dalam film kali ini. Nama yang barusan disebut adalah Pokemon yang dibangkitkan dari fosil berusia 300 juta tahun. Hideki Sonoda sang sutradara menciptakan karakter lima Genesect yang punya satu tujuan: mencari rumah. Takdir, hasil kreasi Sonoda tentunya, mempertemukan kelima Genesect dengan Mewtwo, Pokemon legendaris yang sama-sama hasil ciptaan ilmuwan.
Jika pada film pertama Mewtwo mendapat jatah sebagai pemeran antagonis utama, kali ini ia memainkan peran yang sebaliknya. Sama seperti Mewtwo dulu, Genesect nyaris tak punya perasaan dan menganggap semua sebagai musuh. Hasilnya, Genesect langsung bersitegang dan adu kekuatan dengan Mewtwo pada perjumpaan pertama tanpa alasan jelas.
Ratusan kilometer dari tempat pertemuan Genesect dan Mewtwo, Ali dan kawan-kawan baru saja menemukan satu tempat bernama Pokemon Hills. Berada di jantung kota modern, Pokemon Hills adalah sebuah anomali. Pokemon Hills dibuat sedemikian rupa untuk menjadi tempat tinggal bermacam jenis Pokemon. Hutan, pegunungan, dan sungai di Pokemon Hills menjadi habitat baru Feraligatr, Persian, Geodude, dan kawan-kawan.
Pokemon Hills menjadi pertemuan pertama Ali, Iris, dan Cilan dengan salah satu Ginesect. Berbeda dengan empat kawannya, Ginesect yang ditemui Ali bertemperamen rendah dan ramah. Ginesect satu ini sering bergumam galau, “Aku ingin pulang,”.
Tak selang berapa lama, keempat Ginesect lain menyusul, tidak dengan niat baik-baik tentunya. Andai Mewtwo tak berevolusi menjadi Mega Mewtwo Y (diadaptasi dari Pokemon Y di platform Nintendo 3DS) dan memblok serangan keempat Ginesect, maka Pikachu dan kawan-kawan akan terluka parah. Pokemon Hills selanjutnya menjadi setting utama film ini.
Merasa Pokemon Hills adalah tempat yang tepat untuk membangun rumah, Genesect dengan sewenang-wenang merusak berbagai fasilitas di Pokemon Hills. Apa yang dilakukan Genesect menjadi masalah besar karena pembangkit listrik untuk seluruh kota berada di Pokemon Hills. Rusak maka kota akan diliputi gelap dan bukan tak mungkin terjadi banyak hal buruk yang tak diharapkan.
Cerita setelahnya akan berkutat dengan benturan kepentingan antara Genesect yang ingin membangun rumah dengan menyerang Pokemon lain di Pokemon Hills, dan Mewtwo yang kini sangat berempati dengan sesama Pokemon. Bocoran akhir cerita tak pernah menyenangkan, jadi akan lebih bijak jika tak disambung di sini.
Kunihiko Yuyama (sutradara) dan Hideki Sonoda (penulis skenario) memilih membuat sebuah film dengan plot yang sederhana. Jelas jika film ini ditujukan untuk anak-anak di bawah 12 tahun jika menyimak kesederhanaan plot. Inti cerita hanya: Genesect ingin mencari lalu membangun rumah, Mewtwo mencegah karena Genesect menyakiti Pokemon lain, serta Ali, Pikachu dan kawan-kawan yang berusaha menyadarkan Genesect bahwa hidup berdampingan adalah yang terbaik. Tak ada penjelasan latar belakang mengapa Genesect melakukan segala tingkah laku negatifnya.
Sebagai sebuah Pokemon The Movie, film yang dirilis pertama kali di Jepang pada 13 Juli 2013 ini menampilkan apa yang mungkin memuaskan para penggemar Pokemon. Beragam Pokemon lintas generasi (saat ini sudah memasuki generasi enam) muncul di film. Mewtwo adalah Pokemon generasi pertama, Genesect adalah generasi kelima, dan Mega Mewtwo adalah generasi keenam. Tak cuma itu, di bagian awal film juga terdapat musik yang diambil dari game Pokemon sehingga akan sangat segera terasa atmosfer Pokemon-nya.
Sama seperti Power Rangers yang punya Bulk dan Skull, Pokemon The Movie: Genesect and The Awakened Legend juga tak lupa memunculkan trio Team Rocket. Jessie, James, dan Mewth sang Pokemon beberapa kali muncul untuk menyajikan humor.
Terakhir dan juga tak kalah penting, karena ditujukan untuk anak-anak maka Pokemon The Movie: Genesect and The Legend Awakaned sudah mengalami alih suara ke dalam Bahasa Indonesia. Selain itu lagu penutup, Mirai no Kajitsu (Buah Masa Depan), dinyanyikan oleh JKT48. Dalam versi Jepang, lagu penutup adalah Egao, dinyanyikan oleh grup J-pop Ikimonogakari.
Dengan plot cerita sederhana dan mudah dipahami, Pokemon The Movie: Genesect and The Legend Awakened cocok untuk disaksikan anak-anak di bawah 12 tahun, juga mereka yang menggemari Pokemon dan tak memedulikan hal lain selain Pokemon itu sendiri.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pokemon The Movie Tayang Perdana di Bioskop Indonesia
Dengan url
http://automotivecyberspaces.blogspot.com/2013/11/pokemon-movie-tayang-perdana-di-bioskop.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pokemon The Movie Tayang Perdana di Bioskop Indonesia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pokemon The Movie Tayang Perdana di Bioskop Indonesia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar