Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Lewat Biola, Celine Harumkan Nama Indonesia di Malaysia

Written By Luthfie fadhillah on Sabtu, 16 November 2013 | 21.50


Jakarta - Di usianya yang menginjak 12 tahun, Celine Liviani Tandiono selalu penuh semangat untuk mengukir prestasi. Maka, setiap tahunnya, Celine tak pernah absen mengikuti sejumlah perlombaan musik klasik, yang tentunya selalu berakhir dengan menggondol gelar juara.


Seperti baru-baru ini saat mengikuti M.K Joy Works Recital festival 213, Celine berhasil meraih gold award untuk Violin kategori grade 7-8. Lewat repertoire Spring From Concerto in E Op.8 No.1 - Chopin, Concerto 1st Movement - Mozart serta Theme From “Schindler’s List” - John Williams yang dimainkan dengan apik lewat gesekannya. Ia berhasil memikat dewan juri yang beranggotakan Winnie Cheah dan Khong Choy Yuet.


“Aku sih mainnya santai saja tanpa berpikir harus menang. Yang penting kan bermain sebaik-baiknya. Tapi, tersanjung juga waktu jurinya bilang very confident, good expression, good performance, “ kisah anak ketiga dari pasangan Iwan tandiono dan Ifiwati Wibowo ini dengan penuh semangat di Jakarta, Sabtu (16/11).


Prestasi yang diukir Celine di ajang M.K Joy Works Recital festival 2013 ini menambah deretan prestasi yang pernah ditorehkan sebelumnya. Jelang usianya yang memasuki masa remaja, Celine sudah pernah meraih banyak penghargaan, di antaranya juara 2 Violin pada Malaysia Youth Piano Competition, Juara harapan 1 piano modern pada Malaysia Youth Piano Competition, Kuala lumpur-Malaysia, 3rd Winner Violin pada ASEAN International Concerto hingga meraih Penghargaan MURI dan sertificate of Honour setelah mempergelar Resital Flute di Jakarta dan Surabaya, sebagai Flutis termuda (10 tahun) mempergelar resital dengan mahakarya Bach, Mozart, Bizet, Faure, Perilhou dan Suprana.


Dengan deretan prestasi yang begitu membanggakan, siswi 6 SD di Merlion International School, Surabaya itu tetap mempunyai tanggung jawab sebagai seorang pelajar. Diusianya yang masih tergolong belia, Celine pintar membagi waktu antara hobinya di musik klasik dengan tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar.


“Nilai akademisnya bagus, sering ranking 1. Celine itu jam 21.30 malam sudah tidur, dan jam 6 pagi sudah siap berangkat sekolah. Ngga perlu disuruh untuk belajar atau latihan. Sejak kecil punya disiplin dan tanggung jawab sama hidupnya,” kisah sang bunda, Ifiwati Wibowo yang sukses membesarkan empat anaknya sebagai musisi klasik.


Memainkan rangkaian nada indah lewat Violin hanyalah salah satu kepintaran Celine. Selain Violin, bocah kelahiran Surabaya, 21 April 2001 itu juga piawai memainkan Flute dan Piano. Setiap hari tak kurang 2-3 jam waktunya dihabiskan untuk berlatih.


Practice makes perfect. Kalau hari biasa latihannya ya 2-3 jam aja, kalau mau perlombaan atau mau perform bisa 6 jam sehari. Tapi, karena ini hobiku ya dinikmati aja,” ujar remaja yang kini duduk di kelas 1 SMP Singapore National Academy.


Dengan aktivitasnya yang begitu padat sebagai pelajar dan musisi, Celine tetaplah seorang remaja biasa yang memiliki kehidupan laiknya remaja masa kini. Lantas apa yang kegemaran Celine diluar hobi bermusiknya?


“Aku suka Harry Potter dan semua tentangnya. Harry Potter dan kisahnya, menurutku sangat jenius,” tutup Celine dengan semangat. 


21.50 | 0 komentar | Read More

Di JAFF, Hanung Bekerja Sama Tampilkan 5 Film Anti-Diskriminasi

Written By Luthfie fadhillah on Jumat, 15 November 2013 | 21.50


Jakarta - Sutradara Hanung Bramantyo turut berpartisipasi dalam ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) yang ke-8. Dalam festival film bergengsi ini, Hanung berkontribusi melalui kolaborasinya dengan Yayasan Denny JA, yang merupakan lembaga yang menginisiasi lahirnya gerakan "Indonesia Tanpa Diskriminasi", di mana salah satu bentuk kampanye yang dilakukan adalah dengan menggunakan medium film.


Diketahui, Denny JA sendiri merupakan konsultan politik yang mendirikan Lingkaran Survei Indonesia. Dalam kolaborasi ini, Hanung dan Yayasan Denny JA memproduksi dan akan menampilkan lima film yang bertema anti-diskriminasi, yang terdiri dari konten agama, orientasi seksual, serta mengenai diskriminasi etnis.


"Kelima judul ini bukan saya yang menyutradarai. Tetapi semua akan menceritakan mengenai diskriminasi terhadap satu kelompok masyarakat tertentu," ujar Hanung, dalam jumpa pers JAFF, di Jakarta, Jumat (15/11).


Kelima judul film dimaksud adalah "Romi dan Juli dari Cikeusik" (bercerita tentang Ahmadiyah dan Islam garis keras), kemudian "Minah Tetap Dipancung" (berkisah tentang nasib seorang TKI), juga "Bunga Kering Perpisahan" (tentang hubungan beda agama). Lalu ada film "Cinta yang Dirahasiakan" (berkisah tentang sepasang homoseksual), serta yang terakhir yaitu "Saputangan Fag Yin" (tentang pemerkosaan terhadap perempuan dari etnis Tionghoa pada Mei 1998).


"Film 'Cinta yang Dirahasiakan' sebelumnya berjudul 'Cinta Batman dan Robin', dan berlatar belakang di pesantren. Namun, karena diprotes FPI, akhirnya diubah judul dan latar belakangnya jadi sekolah. Tapi, khusus di JAFF, saya akan menampilkan yang di pesantren," imbuh Hanung.


JAFF sendiri akan dilaksanakan pada 29 November sampai 7 Desember 2013, di Empire XXI, seputaran Taman Budaya Jogjakarta, Lembaga Indonesia Perancis, serta di beberapa kampung di Jogjakarta.


21.50 | 0 komentar | Read More

Tommy Page Menyapa Penggemar di Summarecon Mal Bekasi

Written By Luthfie fadhillah on Kamis, 14 November 2013 | 21.50


Bekasi - Ratusan penggemar Tommy Page berteriak histeris menyambut kehadiran penyanyi berkebangsaan Amerika Serikat itu, di Summarecon Mal Bekasi (SMB), Kamis (14/11) sore.


Rangkaian konser Tommy Page bertajuk "Tommy Page Come Home", Summarecon Mal Bekasi terpilih menjadi tempat penyelenggaraan meet and greet bagi para penggemar.


Penyanyi yang menjadi icon musik pop di era 90-an ini, membawakan 3 lagu andalannya. Salah satunya, lagu yang menjadi legenda berjudul "A Shoulder to Cry On" dibawakannya dengan memainkan keyboard.


Saat membawakan lagu tersebut, penyanyi bernama lengkap Thomas Alden Page, juga dihibur oleh penampilan pesulap Denny Darko's, yang melakukan aksi melukis dengan pasir secara live.


Setelah puas menyuguhkan penampilannya di atas panggung, Tommy Page kemudian bertugas menjadi penjual tiket konsernya.


Konser Tommy Page akan digelar di Wisma Nusantara Jakarta pada Jumat (15/11) dan di Grand City Mal Surabaya pada Sabtu 17 November 2013.


"Kehadiran Tommy Page diharapkan mampu menjawab kerinduan bagi penggemarnya yang ada di wilayah Bekasi dan sekitarnya," ujar Cut Meutia selaku GM Communications Summarecon Mal Bekasi.


Bahkan, Frida (32), penggemar Tomy Page asal Ciputat-Tangerang Selatan, rela mengantri sejak pukul 10.00 WIB, agar dapat foto bareng dengan idolanya.


"Senang banget, hampir 23 tahun menunggu kehadiran Tommy Page," ujar Frida.


Dirinya mengenal Tommy Page sejak Kelas V SD. Saat itu, ketenaran Tommy Page sebanding dengan boys band, New Kids on The Block (NKOTB).


Lain halnya dengan, Megawati Burhan (38) yang menjadi penggemar Tommy Page sejak Kelas IX SMP.


"Sejak SMP Kelas 3 sudah mengidolakan Tommy Page. Awalnya, dengar lagu di Radio Prambors yang berjudul Medly In Love," ujar Megawati yang datang dari kediamannya di Depok, Jawa Barat.


Tommy Page menyempatkan diri untuk berfoto bersama penggemarnya. Mereka yang mendapatkan kesempatan itu, adalah 25 orang yang terpilih dari kegiatan program belanja di Summarecon Mal Bekasi.


21.50 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found

Written By Luthfie fadhillah on Rabu, 13 November 2013 | 21.52





Harian Kompas  |  Kompas TV


Rabu, 13 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























21.52 | 0 komentar | Read More

Miley Cyrus Klaim Diri Sebagai Pejuang Feminisme


Jakarta - Penyanyi dan pemain film Miley Cyrus, yang akhir-akhir menghebohkan dunia hiburan setelah tampil bugil dalam videoklip "Wrecking Ball", mengklaim dirinya sendiri sebagai pejuang hak-hak perempuan. Penyanyi Amerika Serikat berusia 20 tahun itu mengatakan ada standar ganda ketika masyarakat berbicara soal tubuh perempuan dan lelaki.


Ia mempertanyakan kenapa tidak seorang pun keberatan ketika laki-laki ke pantai bertelanjang dada, tetapi "Kenapa perempuan tidak bisa?"


"Saya merasa saya adalah salah satu pejuang feminisme di dunia karena saya mengajak para perempuan untuk tidak takut pada apa pun," kata Cyrus dalam wawancar dengan BBC Radio 1.


Perempuan yang ketika remaja terkenal dengan perannya sebagai Hannah Montana dalam serial televisi dengan judul yang sama itu memang tidak saja mengundang kritik karena tampil bugil di videoklipnya, tetapi juga karena mengisap ganja dalam ajang MTV European Music Awards di Belanda, Minggu (10/11).


"Saya tidak cemas jika apa yang saya lakukan di panggung akan membuat saya kelihatan buruk. Menurut saya orang-orang, jika mereka benar-benar mengenal saya, akan terkejut dengan betapa normalnya kehidupan saya," lanjut dia.


Akan tetapi klaim Cyrus ditolak oleh sejumlah tokoh perjuangan hak perempuan. Salah satunya adalah Cahterine Hakim yang mengatakan "sepenuhnya" setuju dengan Cyrus.


"Tidak ada perbedaan jelas antara menjadi pejuang feminisme dengan mereka membuka pakaiannya dan menjadi nyaman ketika mengumbar seksualitasnya," kata Hakim, "Dia (Cyrus) menggunakan itu (seksualitas) untuk tujuannya sendiri, dia menambah para penggemarnya, dia menghasilkan banyak uang, dia melakukan apa pun yang dia inginkan."


Tetapi Hakim menegaskan bahwa Cyrus benar ketika mengemukakan tentang "standar ganda" yang digunakan masyarakat untuk menilai tubuh lelaki dan perempuan. Hakim mencontohkan pesepak bola David Beckham yang boleh tampil nyaris telanjang untuk mempromosikan pakaian dalam.


21.50 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Rabu, 13 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























21.46 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Rabu, 13 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























21.01 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Rabu, 13 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























21.01 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found

Written By Luthfie fadhillah on Selasa, 12 November 2013 | 21.52





Harian Kompas  |  Kompas TV


Selasa, 12 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























21.52 | 0 komentar | Read More

Di Acara Penuh Seleb + Lady Gaga, Bintangnya Malala


New York - Di sana ada seorang bintang pop flamboyan, seorang penyanyi legendaris, seorang bintang televisi, beberapa supermodel, dan salah satu pilantropis paling berkuasa sedunia. Bahkan hadir juga seorang mantan menteri luar negeri yang mungkin akan menjadi calon presiden Amerika.


Namun dari semua tokoh perempuan terkenal yang hadir dalam acara penghargaan Glamour Women of the Year Senin (11/11) malam waktu New York, tidak ada yang menerima kekaguman dan pujian melebihi gadis remaja ini, yang satu tahun lalu mungkin tidak ada yang kenal, Malala Yousafzai, 16, aktivis pendidikan asal Pakistan.


"Kami mencintaimu, Malala!" teriak sekelompok gadis dari sebuah balkon di Carnegie Hall, tempat diselenggarakannya acara itu. Malala memberi tanda kecupan jarak jauh, dan memulai pidato yang sungguh mengesankan.


"Saya percaya bahwa senjata tidak punya kekuatan sama sekali," kata Malala, yang menjadi pusat perhatian setelah militan Taliban menembak kepalanya pada Oktober 2012 karena mengkritik pemahaman kelompok itu atas Islam dalam membatasi akses pendidikan anak perempuan. Sejak itu dia menjadi tokoh global, mendirikan The Malala Fund untuk mendukung pendidikan anak gadis dan belum lama ini meluncurkan memoir "I Am Malala."


"Saya percaya bahwa senjata tidak punya kekuatan karena senjata hanya bisa membunuh,” kata dia, “namun sebuah pena bisa memberi kehidupan."


Bukan hanya penonton yang berpihak ke Malala; para penerima penghargaan juga sering mengucapkan namanya saat di panggung, dan bahkan penyanyi flamboyan Lady Gaga mengatakan harapannya agar cover majalah Glamour bulan ini yang mencantumkan fotonya bisa diganti dengan Malala.


"Jika bisa melepas cover diriku di Glamour, aku akan memberikannya pada Malala," kata dia.


Lady Gaga juga mengeluh dirinya dibuat terlalu cantik dalam cover itu.


"Aku tidak terlihat seperti itu ketika bangun tidur pagi hari," kata dia.


Penghargaaan untuk prestasi seumur hidup diberikan kepada penyanyi veteran Barbra Streisand, yang bersyukur terlahir dengan suara bagus.


"Suara itu akhirnya membuatku mampu berteriak dan pendapatku didengar," kata Streisand, 71, yang juga menyuarakan opininya soal presiden.


"Belum pernah ada presiden perempuan," kata Streisand, "namun kuharap ini segera berubah.”


Dia, tentu saja, merujuk ke mantan menlu Hillary Rodham Clinton, yang juga hadir.


Tokoh lain yang menimbulkan suasana emosional adalah Kaitlin Roig-DeBellis, guru kelas 1 sekolah dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut, yang menyelamatkan nyawa murid-muridnya dengan menyembunyikan mereka di kamar mandi, ketika seorang maniak melepas tembakan membabi-buta di dalam sekolah Desember 2012.


Juga mendapat penghargaan adalah Melinda Gates, istri Bill Gates, yang mendirikan yayasan Bill & Melinda Gates Foundation.


Usai acara, Lady Gaga mendekati Malala agar bisa berfoto berdua.


"Jangan pernah takut menyuarakan pikiranmu," kata penyanyi itu, yang terkenal karena melakukan persis apa yang dia katakan itu.


Supermodel Iman juga sangat tersentuh oleh pidato Malala.


"Dia mengubah kedudukan para gadis, game-changer for girls," kata Iman. "Semoga gadis-gadis muda di sini tahu lebih banyak tentang Malala, dan lebih sedikit tentang Kardashian."



21.50 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Selasa, 12 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























21.46 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Selasa, 12 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























21.01 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger