Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Alasan Jusuf Gugat Cerai Cut Tari

Written By Luthfie fadhillah on Sabtu, 04 Januari 2014 | 21.50


Jakarta - Setelah sempat sulit dicari untuk dimintai komentar, suami presenter Cut Tari, Johannes Jusuf Soebrata yang akrab disapa Jusuf akhirnya memberikan keterangan perihal gugatan cerai yang diajukan kepada istrinya.


Ditemui di kediamannya di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Sabtu (4/1), Jusuf menjelaskan, tidak adanya lagi keharmonisan antara keduanya menyebabkan ia mengajukan gugatan cerai itu.


"Iya, benar ada gugatan itu. Tetapi saya lupa kapan memasukkannya. Namanya pernikahan, kalau sudah tidak ada kecocokan, mau bagaimana lagi?" ujar Jusuf.


Lebih lanjut, Jusuf  tak tahu sejak kapan ketidakcocokan dengan sang istri bermula. Tetapi ia menyakini tidak ada orang ketiga dalam rumah tangganya itu.


"Saya enggak tahu. Soalnya enggak menghitung yang kayak itu (merasa tidak cocok lagi dengan Cut Tari). Saya tegaskan, tidak ada orang ketiga yang menyebabkan ini semua terjadi," lanjutnya.


Jusuf juga mengatakan, ia siap menghadapi sidang perdana yang akan digelar pada 22 Januari 2014.


"Itu semua masalah waktu saja kok, kami memang sudah tidak harmonis,” tegas Jusuf.


21.50 | 0 komentar | Read More

33 Tokoh Sastra Dinobatkan Paling Berpengaruh di Indonesia

Written By Luthfie fadhillah on Jumat, 03 Januari 2014 | 21.50


Jakarta - Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin dan Tim 8 mengumumkan 33 tokoh sastra paling berpengaruh di Indonesia sejak tahun 1900 hingga kini, yang dituangkan dalam sebuah buku dengan judul sama, di Jakarta, Jumat (3/1) sore.


Dalam acara diskusi bedah buku tersebut, Ketua Tim 8 yang juga Ketua Tim Juri, Jamal D rahman mengatakan, 33 tokoh sastra yang paling berpengaruh itu adalah hasil seleksi panjang yang dilakukan oleh Tim 8 pada tahun 2013.


"Tokoh yang terpilih mulai dari Kwee Tek Hoay (1886-1952), Pramoedya Ananta Toer, Chairil Anwar, HB Jassin, sampai dengan Helvy Tiana Rosa yang lahir tahun 1970. Tim 8 juga memilih aktivis yang menggerakkan Indonesia Tanpa Diskriminasi melalui karya sastra, dan sebenarnya tak berminat menjadi penyair, Denny JA, yang karyanya 'Atas Nama Cinta' baru terbit tahun 2012," katanya.


Jamal pun menceritakan sulitnya menyaring 33 tokoh paling berpengaruh, di antara begitu banyak sastrawan yang layak ditetapkan.


"Tim melakukan kajian dan debat yang melelahkan, mengenai siapa yang harus terpilih dan siapa yang tidak. Subyektivitas tim juri tentu saja bermain. Namun, karena delapan tim juri ini memiliki reputasi dan bekerja secara independen, pilihan subyektifnya dapat dipertanggung jawabkan secara akademik," katanya.


Untuk itulah, kata Jamal, tim juri sepakat hanya mengumumkan pilihan ini setelah buku pertanggungjawaban akademiknya terbit.


Menurut Jamal pula, setelah melalui perdebatan dua hari lebih, akhirnya Tim 8 menetapkan empat kriteria untuk memilih 33 tokoh sastra paling berpengaruh itu. Jika memenuhi satu dari empat kriteria itu, seorang tokoh sudah bisa disebut berpengaruh.


Empat kriteria itu adalah: pertama, pengaruhnya tidak hanya berskala lokal, melainkan nasional; kedua, pengaruhnya relatif berkesinambungan, dalam arti tidak menjadi kehebohan temporal atau sezaman belaka; ketiga, dia menempati posisi kunci, penting dan menentukan; keempat, dia menempati posisi sebagai pencetus atau perintis gerakan baru yang kemudian melahirkan pengikut, penggerak, atau bahkan penentang.


Anggota Tim 8 sendiri terdiri dari Jamal D Rahman, Acep Zamzam Noor, Agus R Sarjono, Ahmad Gaus, Berthold Damshauser, Joni Ariadinata, Maman S Mahayana, serta Nenden Lilis Aisyah.


Banyak tokoh yang terpilih yang memang sudah dikenal publik luas sebagai "Dewa Sastra" seperti WS Rendra, Sapardi Djoko Damono, Sutardji Calzoum Bachri, Chairil Anwar, Goenawan Mohammad, Sutan Takdir Alisjahbana, HB Jassin, serta Taufik Ismail. Namun, ada pula tokoh yang selama ini kurang dikenal publik luas di dunia sastra. Yang menonjol adalah ikut terpilihnya Denny JA, seorang konsultan politik ternama dan penggagas gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi, dalam barisan 33 sastrawan yang berpengaruh itu.


Tim Juri menjelaskan, Denny JA terpilih karena ia melahirkan genre baru dalam puisi Indonesia yang disebut genre puisi esai. Jenis puisi ini kini disebut menjadi salah satu tren sastra mutakhir, yang sudah direkam dalam kurang lebih 10 buku.


"Genre puisi esai ini memancing perdebatan luas di kalangan sastrawan sendiri. Aneka perdebatan itu sudah pula dibukukan. Terlepas dari pro-kontra pencapaian estetik dari puisi esai, pengaruh puisi esai dan penggagasnya Denny JA dalam dinamika sastra mutakhir tak mungkin diabaikan siapa pun," ujar tim juri.


21.50 | 0 komentar | Read More

10 Film Paling Laris di 2013 Versi Box Office Mojo

Written By Luthfie fadhillah on Kamis, 02 Januari 2014 | 21.50


Jakarta - "Iron Man 3" yang diangkat dari komik buatan Marvel menjadi film terlaris sedunia sepanjang tahun 2013. Berdasarkan data yang dirilis oleh Box Office Mojo, film yang dibintangi Robert Downey Jr tersebut mendapatkan untung sebesar US$ 1.2 miliar. Di peringat dua ada "Despicable Me 2" dan peringkat tiga "The Hunger Games: Catching Fire"


Berikut daftar lengkap 10 film terlaris versi Box Office Mojo
1. Iron Man 3 - US$ 1.215 miliar.
2. Despicable Me 2 - US$ 918 miliar.
3. The Hunger Games: Catching Fire - US$ 795 miliar.
4. Fast & Furious 6 - US$ 788 miliar.
5. Monsters University - US$ 743 miliar.
6. Man of Steel - US$ 662 miliar.
7. Gravity - US$ 653 miliar.
8. Thor: The Dark World - US$ 629 miliar.
9. The Hobbit: The Desolation of Smaug - US$ 614 miliar.
10. The Croods - US$ 587 miliar.


21.50 | 0 komentar | Read More

Rhoma Bangga Bisa Duet dengan Jokowi

Written By Luthfie fadhillah on Rabu, 01 Januari 2014 | 21.50


Jakarta - Penyanyi dangdut legendaris Rhoma Irama mengaku bangga dapat menyanyi secara duet bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di panggung Jakarta Night Festival (JNF).


"Saya happy dan juga bangga bisa berduet dengan Pak Jokowi. Seperti yang kita semua ketahui, Pak Jokowi adalah salah satu putra terbaik bangsa," kata Rhoma usai tampil bersama Jokowi di panggung utama JNF yang terletak di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Rabu (31/12).


Selain mengaku senang dan bangga, dia juga menilai bahwa Jokowi adalah sosok yang senantiasa rendah hati meskipun memiliki banyak prestasi membanggakan.


"Di mata saya, beliau (Jokowi) adalah orang yang punya banyak prestasi. Meskipun begitu, beliau tetap rendah hati. Makanya, saya bangga bisa berduet dengannya," ujar Rhoma.


Duet Jokowi dan Rhoma tersebut dilakukan sekitar sepuluh menit menuju puncak malam pergantian tahun, yakni sekitar pukul 23.50 WIB.


Di panggung, Jokowi dan Rhoma menyanyikan lagu yang berjudul Darah Muda. Selama menyanyi, Jokowi melihat teks lagu yang sudah diselipkan di mikrofonnya.


Beberapa kali Jokowi pun melirik ke catatan tersebut agar tidak ada lirik yang terlewat, sehingga dapat terus menyanyikan lagu itu seirama dengan Rhoma.


Selama Jokowi dan Rhoma menyanyi bersama, segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI berdiri berjajar dibelakang gubernur dan raja dangdut tersebut sambil bertepuk tangan.


Sementara itu, melihat Jokowi dan Rhoma berduet, para penonton pun sontak ikut bernyanyi dan bergoyang bersama sambil mengangkat tangan keatas.


Setelah selesai dengan Darah Muda, Rhoma lanjut menyanyikan lagu kedua, yaitu berjudul Adu Domba. Namun, pada lagu kedua itu Rhoma tidak lagi berduet dengan Jokowi.


Pada lagu kedua, Joko berdiri di belakang Rhoma, berdampingan dengan jajarannya sambil bertepuk-tepuk tangan menikmati lagu yang dibawakan oleh raja dangdut tersebut.


21.50 | 0 komentar | Read More

Grup "3 Composer" Meriahkan Tahun Baru di Margo City Depok

Written By Luthfie fadhillah on Selasa, 31 Desember 2013 | 21.50


Depok - Grup musik 3 Composer yang beranggotakan tiga orang hits maker, yaitu Tengku Shafick, Bemby Noor dan Mario Kacang, akan meramaikan malam pergantian tahun di Main Lobby Margo City, Depok, Selasa (31/12) malam ini.


Manajer 3 Composer, Andrew mengatakan, grup yang terbentuk pada tahun 2012 itu akan tampil mulai pukul 23.00 WIB. Mereka akan membawakan sekitar 15 lagu.


"Ada lagu yang dinyanyikan secara utuh, tapi ada juga yang medley. Totalnya ada sekitar 15 lagu," kata Andrew kepada Beritasatu.com, di Depok, Selasa (31/12) malam.


Lagu-lagu yang nantinya bakal dibawakan 3 Composer, menurut Andrew pula, adalah lagu-lagu ciptaan mereka yang sukses dibawakan oleh beberapa penyanyi Indonesia, namun dengan aransemen baru. Di antaranya adalah Love Is You, Sedang Apa dan di Mana, Cinta Dua Hati, Masih Ada, Terima Kasih Cinta, Salah Benar, Pemberi Harapan Palsu, serta beberapa lagu lainnya.


"Di tengah-tengah penampilan, nantinya juga akan ada persembahan (khusus) dari 3 Composer. Ada tiga penonton yang akan diminta untuk naik ke atas panggung dan menyebutkan kata apa saja. Nantinya, 3 Composer akan membuat lagu secara spontan dari kata-kata yang diucapkan tersebut," terang Andrew.


Sebelum penampilan grup 3 Composer, acara bertajuk "Margo City Year End Celebration" yang dimulai pukul 20.00 WIB ini, juga menampilkan Mongol "Stand Up Comedy", DJ performance, hingga live band, aksi modern dance, dan tentu saja pesta kembang api tepat pada pukul 00.00 WIB.



21.50 | 0 komentar | Read More

Lagu "Kopi Dangdut" Akan Diaransemen oleh Symphonia Vienna Orchestra

Written By Luthfie fadhillah on Senin, 30 Desember 2013 | 21.50


Jakarta - Setelah sukses menggelar konser dengan Symphonia Vienna Orchestra dari Austria pada 2009 dan 2012, Rama Widi (pemain Harpa), akan kembali beraksi bersama mereka pada Januari mendatang.


Menurut Rama, kali ini dia ingin memberi warna Indonesia lebih banyak dibanding dua konser sebelumnya dengan membawakan lagu-lagu tradisional dan dangdut.


"Konser kali ini merupakan terobosan terbaru, karena pada akhir konser akan dibawakan empat lagu tradisional yang diaransemen langsung oleh Symphonia Vienna Orchestra, yakni O Ina Ni Keke, Jali-Jali, Ampar-ampar Pisang dan Yamko Rambe Yamko. Kemudian lagu Kopi Dangdut dan dua lagu dari diva pop Indonesia yang masih kita rahasiakan," ungkap Rama bersemangat pada jumpa pers New Year's Concert 2014 with Symphonia Vienna Orchestra di Jakarta, Senin (30/12).


Dikatakannya, bahwa konser ini akan menjadi sangat berbeda, karena masyarakat mengenal orkestra yang sangat melekat dengan lagu-lagu klasiknya. Bila lagu Kopi Dangdut dibawakan tentu para pengunjung bisa menjadi ramai.


"Saya diminta untuk memberikan satu lagu yang bila penonton di Indonesia mendengar intronya saja langsung ramai. Akhirnya yang terlintang di kepala saya ya 'Kopi Dangdut'," terangnya.


Kemudian, untuk dua lagu pop yang dirahasiakan Rama juga mengaku sangat bersemangat. Karena lagu tersebut juga sangat akrab di telinga masyarakat Indonesia.


"Yang jelas lagu tersebut dipopulerkan oleh diva top Indonesia dan dirilis sekitar tahun 1998," kata Rama.


Rama yang merupakan lulusan dari Vienna Konservatorium Austria, mengaku belum pernah berlatih bersama Symphonia Vienna Orchestra untuk konser Januari mendatang. Hal tersebut dikarenakan jadwal mereka yang padat.


"Mereka sedang mengadakan konser keliling Cina dan baru akan mendarat di Indonesia pada tanggal 10 Januari malam. Kita akan mulai berlatih esok paginya pada 11 Januari. Sebagai pemain profesional, saya rasa mereka tidak akan kesulitan walaupun waktu latihannya singkat," imbuh Rama.


Konser yang bertajuk New Year's Concert 2014 with Symphonia Vienna Orchestra akan berlangsung selama 2 hari, yakni 11 Januari dan 12 Januari yang bertempat di Aula Simfonia Jakarta, Kemayoran.


Harga tiket dimulai dari Rp 1.500.000 untuk kelas VIP, Rp 1.000.000 untuk kelas I, Rp 500.000 untuk kelas II, Rp 300.000 untuk kelas III dan Rp 100.000 untuk pelajar


21.50 | 0 komentar | Read More

Pemprov DKI Ingin Beli Bangunan Kuno untuk Cagar Budaya

Written By Luthfie fadhillah on Minggu, 29 Desember 2013 | 21.50


Jakarta - Banyaknya bangunan cagar budaya maupun rumah tokoh-tokoh sejarah di Ibukota membuat Pemprov DKI Jakarta berniat untuk membeli dan merawatnya apabila pihak keluarga bersedia menjualnya.


Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, selama ini pihak keluarga kerap menjual bangunan kepada pihak swasta. Namun saat ini belum ada keluarga dari tokoh sejarah yang bersedia menjualnya kepada Pemprov DKI.


"Belum ada (yang menjual). Selama ini rumah-rumah kuno itu dijual ke pengusaha. Kalau cuma kuno biasa masih oke, ini kadang-kadang sejarah kan," katanya di kawasan Jakarta Pusat, Minggu (29/12).


Basuki menyebutkan, dulu terdapat ada Museum Adam Malik di kawasan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Namun keberadaannya sudah tidak ada dikarenakan dijual oleh ahli warisnya kepada pihak swasta. Mantan Bupati Belitung Timur ini pun menyayangkan hal tersebut, sedianya museum-museum atau bangunan-bangunan bersejarah dijual kepada pihaknya. Terlebih DKI juga memberikan potongan harga untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) kepada bangunan atau rumah tersebut sebesar 75 persen.


"Seharusnya museum-museum seperti itu dijual ke kita (DKI) saja, yang kita harap seperti itu sehingga kita pesan kepada keluarga," katanya.


Basuki mencontohkan keluarga Bung Hatta dan pihaknya sudah meminta untuk menjualnya ke DKI saja terkait hal itu. Ia juga menyambut baik rencana salah satu mantan Menteri Pekerjaan Umum (PU) yang akan membuat museum dan akan dikelola dan dipelihara oleh keluarganya sendiri.


"Kita lebih senang karena kita ingin banyak museum-museum lah supaya orang kenal, karena mereka orang-orang hebat. Mereka juga setuju tapi memang belum berniat menjualnya," imbuh pria yang akrab disapa Ahok ini.


Begitu pun dengan Kota Tua yang haknya masih dipegang oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ia ingin agar pengelolaannya dialihkan ke DKI. Sebab, pihaknya melihat pihak BUMN tidak ada tanggung jawab untuk mengelola Kota Tua itu.


"Kota Tua masih dipegang haknya BUMN. Maka kita bilang, kalau tidak mau urus kasih kami saja. Buat saja perjanjian, kalau mau hibahkan pada DKI ya kami beli," kata Ahok.


Ia mengatakan, seharusnya urusan dari pemerintah kepada pemerintah lebih mudah. Pihaknya juga sudah mengajukan permintaan tersebut kepada Presiden RI, tetapi belum mendapat respon hingga saat ini.


21.50 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger